Lubang Hitam Terbesar, 17 Miliar Kali Massa Matahari

Diposting oleh Unknown

 

Astronom menemukan lubang hitam yang berukuran luar biasa besar. Massa lubang hitam ini 17 miliar kali massa Matahari!

Lubang
hitam tersebut berada di galaksi NGC 1277, berjarak 250 juta tahun
cahaya dari Bumi, di konstelasi Perseus. Massa lubang hitam itu jauh
lebih besar daripada massa lubang hitam di Bimasakti yang hanya 4 kali
massa Matahari.

Remco van den Bosch, astronom dari Max Planck
Institute for Astronomy di Heidelberg, Jerman, yang memimpin riset
terkejut dengan ukuran dan proporsi antara galaksi dan lubang hitam itu.

Biasanya,
lubang hitam hanya 0,1 persen dari galaksi. Saat ini, lubang hitam
terbesar secara proporsional dengan galaksinya ada di NGC 4486B, 11
persen dari total massa bintang. Massa lubang hitam NGC 1277 lebih besar
lagi, 59 persen dari total massa bintang di galaksi itu.

Apa yang menyebabkan lubang hitam itu begitu besar? Sampai saat ini belum ada jawaban yang memuaskan.

"Kami
tak menduga adanya sistem ini, tetapi karena bintang bergerak sangat
cepat di pusat galaksi, kami tahu ada lubang hitam yang eksis di galaksi
kecil ini," kata Bosch seperti dikutip Discovery, Rabu (28/11/2012).

Bosch
mengatakan, dengan penemuan ini, astronom tertarik meneliti bagaimana
galaksi terbentuk dan seberapa umum sistem itu di alam semesta.

Yang
unik, galaksi dan lubang hitam itu seperti hidup dalam damai. Bintang
di galaksi itu tak diganggu selama jutaan tahun. Galaksi ini datar,
seperti tak ada bintang baru. Jika lubang hitam memakan bintang, pasti
material yang dihasilkan akan memicu pembentukan bintang baru.

Bosch
menuturkan, lubang hitam dan galaksi kecil itu mungkin terbentuk tak
lama setelah Big Bang. Galaksi dan lubang hitam mungkin terbentuk secara
bersamaan.

Bosch menambahkan, "Lubang hitam bisa tumbuh tanpa
membentuk banyak bintang baru di galaksi. Kami ingin tahu apakah lubang
hitam, atau mungkin juga bintang, memainkan peran aktif dalam hal
tersebut."

Terkait keunikan sistem galaksi dan lubang hitam ini,
Karl Gebhardt dari University of Texas Austin mengatakan, "Hal itu
mungkin berarti bahwa galaksi ini menjalani proses evolusi berbeda
dengan lainnya. Mungkin juga berarti bahwa kita harus memperbarui
pemikiran tentang evolusi galaksi dan lubang hitam."  






(kompas.com)