Ketika Anak Punk Bercinta (bag.1)

Diposting oleh Unknown

Hujan yang cukup deras tak mengurangi panasnya metromini yang aku tumpangi. Malahan semakin pengap karena tak satupun jendela kaca yang boleh dibuka dan juga memang kelebihan muatan. Maklum jam pulang kerja begini semua orang berebut naik dan si kernet maupun sopir metromini tidak akan menolak penumpang walaupun orang sudah bejubel di dalam. ‘Wah kalau kaya gini terus bisa pingsan kurang oksigen ini’ pikirku. Makanya aku nekat membuka sedikit kaca di sebelahku. Biarin kena air hujan sedikit asal ngga pingsan.
Tiba- tiba seseorang di sebelahku mengeluh ‘Jangan lebar- lebar dong..dingin nih!’
‘Oh maaf mbak!’ buru- buru kurapatkan lagi kaca sedikit. Pikirku ngga sopan amat cara negor si wanita ini! Saat itu aku baru sadar kalau ternyata sebelahku adalah cewek berdandanan khas anak punk pake jaket tebal kumal lengkap dengan celana pensil super ketat nan gembel.

Wajahnya sih cukup lumayan malah bisa dibilang cantik kalau ngga lusuh begitu. Belum selesai aku memperhatikan si cewek, dari arah depan tiba- tiba datang seorang laki- laki dengan dandanan yang lebih kumal lagi menawarkan manisan mangga yang baru dibelinya. Si cowok tampak setengah mabuk. Setidaknya itu yang terlihat karena untuk memegang manisan saja kayaknya ngga ada tenaga jatuh- jatuh melulu. Sejurus si cowok punk tadi mengelus kepala si cewek punk. Kemudian duduk dibawah begitu saja diantara kaki- kaki orang. Diam- diam aku perhatikan dandanan dan tingkah mereka. Miris rasanya. Aku tak tahu apa yang mereka pikirkan dan tak tahu persis kehidupan yang mereka jalankan.. Mungkin saja mereka sangat bahagia dengan memilih kehidupan seperti itu. Tapi bagaimana dengan orang tua mereka? Apa tidak hancur melihat anak- anaknya seperti itu? Sepertinya tak ada masa depan. Yang mereka inginkan hanyalah kebebasan. Atau mereka adalah anak- anak yang tidak diinginkan kehadirannya? Atau mereka anak jalanan yang sudah tak punya orang tua? Entahlah, yang jelas mereka sudah memilih jalannya sendiri.
Pikiranku jadi melayang kemana- mana…Aku jadi ingat jagoan kecilku di rumah yang baru genap berumur setahun. Ya Allah berilah hamba kekuatan agar bisa mendidiknya dengan baik.
‘Rebo..rebo..rebo..’kernet berteriak membuet penumpang yang hendak turun di Pasar Rebo segera beranjak dari tempat duduknya termasuk si cewek punk. Dia berdiri diikuti si cowok. Dan alangkah terkejutnya aku saat dari dalam jaket si cewek menyembul wajah seorang bayi perempuan yang amat manis….Anak siapa dia?