Dalam Al-Qur'an surat Al-Fiil telah diceritakan oleh Allah SWT bahwa pada tahun kelahiran Nabi Muhammad saw (Tahun Gajah) pasukan Abrahah (Tentara bergajah) menyerang kota Mekah dan berniat menghancurkan Ka'bah, Tetapi digagalkan oleh Allah SWT dengan diutusnya burung Ababil (Thaiiran Ababiil) yang membawa batu dari tanah yang terbakar / Neraka (Sijjil) yang kemudian dilemparkanlah batu tersebut kepada para tentara bergajah "Abrahah" dan seketika itu pula mereka hancur seperti daun yang dimakan ulat.
Berikut adalah surat Al-Fiil beserta artinya :
Alam tara kayfa fa'ala rabbuka bi-ash-haabi lfiil
[105:1] Apakah kamu tidak memperhatikan bagaimana Tuhanmu telah bertindak terhadap tentara bergajah?
[105:1] Have you not considered how your Lord dealt with the possessors of the elephant?
Alam yaj'al kaydahum fii tadhliil
[105:2] Bukankah Dia telah menjadikan tipu daya mereka (untuk menghancurkan Ka'bah) itu sia-sia?,
[105:2] Did He not cause their war to end in confusion,
Wa-arsala 'alayhim thayran abaabiil
[105:3] dan Dia mengirimkan kepada mereka burung yang berbondong-bondong,
[105:3] And send down (to prey) upon them birds in flocks,
Tarmiihim bihijaaratin min sijjiil
[105:4] yang melempari mereka dengan batu (berasal) dari tanah yang terbakar,
[105:4] Casting against them stones of baked clay,
Faja'alahum ka'ashfin ma/kuul
[105:5] lalu Dia menjadikan mereka seperti daun-daun yang dimakan (ulat).
[105:5] So He rendered them like straw eaten up?
Itulah isi dari surat Al-Fiil dalam Al-Qur'an. Jadi intinya, saat Tentara Bergajah hendak menghancurkan Ka'bah, mereka dilempari batu dari Neraka oleh burung Ababil yang kemudian menjadikan mereka seperti daun yang dimakan Ulat.
Nah, sebenarnya batu "Sijjil" itu apa sih? Konon, Al-Qur'an menggambarkan batu "Sijjil" itu adalah batu yang sangat panas yang diambil dari Neraka dan dibawa oleh burung Ababil saat "Abrahah" Akan menghancurkan Ka'bah.
Ada pula yang menafsirkan bahwa batu "Sijjil" adalah batu dari Tanah yang mengeras. Dan ada pula yang menafsirkan batu "Sijjil" adalah batu yang jatuh dari langit (Meteor). Semua itu hanyalah Allah SWT yang tahu, karena Dia-lah yang Maha Mengetahui segala sesuatu baik yang di langit maupun yang di bumi, dan baik yang terlihat maupun yang tersembunyi.
Akhir-akhir ini sedang heboh diberitakan bahwa batu "Sijjil" dari burung Ababil tersebut telah ditemukan oleh seorang pria. Pria bernama Shalih Masfar al-Ghamidi mengaku menemukan batu yang sudah
berumur 1442 tahun tersebut di sebuah kawasan di Saudi Arabia. Sebuah
lembaga di Mesir sudah menawar batu bersejarah itu seharga 4 juta US
Dollar, tapi Shalih menolaknya. Ia hanya bersedia memperlihatkan
foto-fotonya saja.
Shalih mengatakan kepada harian Sabq: “Saya menemukan batu Sijjil ini
yang berbobot 131 gram. Pada batu tersebut terlihat ada semacam gambar
kawanan burung dan gajah”.
Shalih menambahkan: “Saya menemukan batu ini pada tahun 1431 H yang lalu
di sebuah kawasan lembah bernama Wadi Jarab yang terletak di Provinsi
al-Aqiq (Saudi Arabia). Di lembah inilah dulunya Abrahah dan tentaranya
pernah menetap beberapa lama”.
Pengakuan Shalih ini tentu saja mengundang penasaran banyak orang. Tapi tak sedikit juga yang tak percaya. Wallahu A’lam. Benar atau tidaklah hanya Allah yang tahu.