Muslim Dari Kalangan Bani Israil

Diposting oleh Unknown



Gambar

Kita sering salah kaprah, menganggap
keturunan Nabi Yakub (Israil), hanyalah bangsa yang tinggal di daerah
sekitar Palestina semata. Padahal melalui kajian sejarah dan genetika,
diperoleh informasi bahwa Bani Israil, telah menyebar ke segala pelosok
dunia. Dan sebagian dari mereka adalah pengikut ajaran Nabi Muhammad.



Sejarah Suku Israel sebelum kedatangan Nabi Isa



Bani
Israil, adalah sebutan bagi keturunan Nabi Yakub bin Nabi Ishaq bin
Nabi Ibrahim. Nabi Yakub memiliki 12 orang putera, yang kemudian
menurunkan suku-suku Israil, yakni :

    Ruben, Simeon, Lewi, Isakhar, Zebulon, Dan, Yusuf, Naftali, Gad, Asyer…

   
Dikenal sebagai 10 suku dari Kerajaan Israil Utara, dengan raja
pertamanya Jerobeam (922 SM – 901 SM), dan raja terakhirnya Hosea (732
SM – 724 SM).



    Yehuda, Benjamin…

    Dikenal sebagai 2 suku
dari Kerajaan Israil Selatan (Yerusalem), dengan raja pertamanya
Rehobeam (922 SM – 915 SM), dan raja terakhirnya Zedekia (597 SM – 587
SM).



Pada tahun 722 SM, Kerajaan Asyria yg saat itu dipimpin oleh
Raja Shalmanesar V menyerbu dan menaklukan kerajaan Israil Utara yg
saat itu di pimpin oleh Raja Hosea (Raja terakhir Israil Utara). Oleh
Raja Assyiria, ke-10 suku Israil (merupakan keturunan Nabi Yakub bin
Nabi Ishaq), di tawan dan di bawa keluar tanah air mereka menuju
Assyiria. Diceritakan dalam Kitab Nabi Edras bahwa 10 suku Israil ini
melarikan diri dari syiria namun tidak menuju ke tanah air mereka namun
bermigrasi ke timur jauh ke suatu negeri yg bernama Asareth (Nazara atau
Azara).



Pada tahun 603 SM dominasi kekuatan Assyiria direbut
oleh kerajaan Babylonia. Dan pada tahun 587 SM Yerusalem dihancurkan
oleh raja Nebukadnezar. Dan seperti Raja Assyiria, Raja Nebukadnezar pun
menawan dan membawa keluar 2 suku Israil yang ada di Yerusalem ke
Babylonia, Media (Persia), dan Ghaur (kawasan pegunungan Afghanistan).



Dan
pada periode 538 SM – 332 SM Kekuatan Babylonia direbut oleh Kerajaan
Persia oleh Raja Cyrus dan pada era tersebut ke 2 suku Israil kembali
menuju tanah air mereka di Yerusalem.



Dari fakta sejarah ini
dapatlah kita ketahui bahwa hanya ada dua “domba” yang tinggal di
kandang, sementara 10 “domba” Israil yg lain tersebar di negeri-negeri
Timur sepanjang Syam (Syiria), Persia, Afghanistan, kasymir (Hindustan
Utara), bahkan hingga Tibet (sumber : The Passion of Jesus as)



Beberapa bangsa di timur berpenduduk Muslim, yang terdapat jejak Bani Israil, antara lain :



1. Jejak Bani Israil di Asia Tengah



   
“The beginning of a Jewish settlement in the area around Bukhara may go
back as far as the 7th century BCE when the Jews were exiled by the
Assyrians(II Kings 17:6). It is to this date that the Bukharan Jews
themselves trace their heritage…”



    “Bukharan Jews have
traditionally maintained that Bukhara is the Hador mentioned in the
Bible (Second Kings 17:6) to which Assyria exiled the ten lost tribes of
Israel during the seventh century B.C.E.”



    “When Cyrus the
Great, king of Persia, conquered the Babylonians in 538 B.C.E., he
issued an edict allowing Jews in exile to go home to Jerusalem. Some
did, but many elected to remain in Persia, a land which must have seemed
more hospitable than the rocky, arid wasteland of Judaea.”



   
“The Book of Esdras (Apocypha) recount that a large number of Persian
Jews migrated east around this time to a place called Asareth. Biblical
scholars may not concur on the exact location of Asareth, but they do
agree that the book of Edras was written between 150 and 50 B.C.E.,
about the same time as the book of Daniel.”



Jelas bahwa 10 suku
Bani Israil setelah pengusiran dari tanah air mereka telah mengembara
hingga Asia Tengah (Samarkand & Bukhara). Dan juga meneruskan
perjalanan ke Timur menuju Persia, Afghanistan, bahkan sampai ke India
dan Tibet. Meski kini mayoritas penduduk Samarkand dan Bukhara memeluk
Islam, namun masih ada




sekelompok minoritas penduduknya yang tetap memeluk agama Yahudi.



2. Jejak Bani Israil di Afghan



Beberapa
fakta dari Kitab-kitab sejarah, arkeologi, dan anthropologi telah
membuktikan dengan terang benderang bahwa bangsa-bangsa yg menempati
kawasan negeri Afghanistan adalah berasal dari bani Israil, bahkan orang
Afghan sendiri mengakui bahwa mereka ada Bene (Bani) Israil.



   
Dalam Kitab Tabqat e Nasri yg mencantumkan penaklukan Afghanistan oleh
Jengis Khan, di dalamnya tertulis bahwa pada zaman Dinasti Syabnisi, di
sana tinggal suatu kaum yg disebut Bani Israil, sebagian dari mereka
adalah Saudagar. Orang-orang ini pada tahun 622 M (pada zaman Rasulullah
saw) menetap di kawasan Herat. Sahabat Khalid ibn Walid r.a. datang
menemui mereka dan menyeru mereka kepada Islam. Lima atau enam kepala
suku mereka ikut serta dengan Khalid menemui Rasulullah saw, diantar
kepala suku tersebut adalah Qes (Kish/Kisy). Orang-orang ini akhirnya
menerima Islam dan ikut bertempur bersama Rasulullah saw. Rasulullah
memberi nama baru kepada Qes yaitu Abdul Rasyid dan memberikan nama
julukan dengan nama dari Ibrani yaitu Pathan.



    Dalam Kitab
Majma’ul Ansab, Mullah Khuda Dad menulis, Bahwa Putra sulung Yakub
adalah Yehuda, putra Yehuda adalah Usrak, putra Usrak adalah Aknur, Puta
Aknur adalah Ma’alib, putra Ma’alib adalah Farlai, putra Farlai adalah
Qes, putra Qes adalah Thalut, putra Thalut adalah Armea, dan putra Armea
adalah Afghan dan anak keturunannya adalah bangsa Afghan. Afghan hidup
sezaman dengan Nebukadnezar. Generasi ketururunan ke 34 dari Afghan
barulah lahir Qes yg hidup sezaman dengan Rasulullah saw yg kemudian
memeluk Islam. (Termuat dalam buku A Nature of a Visit to Ghazni, Kabul,
and Afghanistan, by G.T. Vigne – 1840).



    Dalam buku Histrory
of Afganistan oleh L.P. Ferrier yg diterjemahkan oleh Capt. W.M. Jasse,
terbitan London 1858. Tertulis sebuah riwayat bahwa tatkala Nadir Syah
tiba di Peshawar untuk menaklukan Hindustan, maka para tokoh suku Yusuf
Zai mempersembahkan kepadanya sebuah Bibel yg bertuliskan bahasa Ibrani
dan juga beberapa barang perabotan dari suku mereka yg dipergunakan
untuk menjalankan ritual agama kuno mereka. Ikut dalam perkemahan Nadir
Syah beberapa orang Yahudi, manakala Nadir Syah memperlihatkan
barang-barang tersebut kepada orang Yahudi maka seketika itu pula mereka
mengenali barang-barang tersebut sebagai barang-barang orang Yahudi.



Suku
– suku Bani Israil di Afghanistan saat ini telah memeluk agama Islam,
namun mereka menganggap diri mereka sebagai bani Israil (keturunan
Israil) dari anak keturunan Kish, keturunan Raja Saul.



Beberapa
Tradisi Bangsa Pathan yg sama dengan tradisi Israil seperti menyunat
anak usia 8 hari, berpakaian model Tizzit, menyalakan lilin pada jum’at
malam, bangsa pria pasthun bertradisi menikahi janda kakak ipar yg belum
memiliki anak (sama seperti Israil – ulangan 25: 5-6).



3. Jejak Bani Israil di Kasymir (India Utara)



Kashmir
terletak di India Utara dan Barat Nepal. Meski demikian penampilan
fisik mereka berbeda dengan orang India pada umumnya. Orang Kashmir pun
mengnggap diri mereka sebagai Bene Israil (keturunan Israil).
Daerah-daerah di Kashmir pun dinamakan sama dan mirip dengan
daerah-daerah di tanah air mereka di Israil.



    Dr. Bernier
dalam bukunya Travel in The Moghul Empire menulis : “Yakni, tidak
diragukan lagi bahwa orang-orang Kashmir adalah Bani Israil. Dan pakaian
mereka, wajah mereka, serta beberapa tradisi mereka secara telak
menyatakan bahwa mereka berasal dari rumpun keluarga Bani Israil.



   
Dalam buku Dictionary of Geography oleh A.K. Johnston, pada halaman
250, tentang kata Kashimiri tertulis : “Penduduknya berpostur tinggi,
kekar, gagah. Dan kaum wanitanya manis, cantik, berhidung bengkok, rupa
dan penampilan mereka betul-betul menyerupai orang-orang Yahudi (Tidak
menyerupai bahwa Hindustan pada umumnya).



Orang Kashmir gemar
sekali kepada nama-nama yg ada hubungannya dengan Palestina. Misalnya
Musachail (Partai Musa), Tachte Sulaiman (Kerajaan Sulaiman), Yusuf Zei
(kerabat Yusuf) dan lainnya.





Sumber: ZILZAAL