Inilah Yang Harus Kamu Punya Sebelum Menikah

Diposting oleh Unknown



Hai, emm Mba An sakit gigi nih, kasihan banget. Ada yang tahu nggak obat apa yang paling manjur untuk ngusir sakit gigi ? Kalau ada yang tahu, mohon komen dibawah yah :). Baik, kali ini saya mau mengasih informasi nih, tentang persiapan-persiapan mental apa saja yang harus dilakukan sebelum menikah. Kenapa harus butuh persiapan ? Ya, karena prinsip dasar dalam sebuah pernikahan adalah "Sekali untuk Seumur Hidup dan Selamanya" itu kalau menurut saya, semoga kalian setuju dengan pemikiran saya :) (Maksa banget). Oleh karena itu, sebelum kita akan menikah/menjalani rumah tangga, sebaiknya kamu mempersiapkan beberapa hal berikut :


1. Pengaturan emosi diri


 
Anda dan si dia pasti
punya kebiasaan yang mungkin bertolak belakang. Pacaran dalam waktu yang
lama bukan jadi jaminan Anda memahami keinginan dan kebutuhannya.
Bahkan, ada hal-hal yang sifatnya prinsip yang tak bisa Anda toleransi,
namun karena tidak pernah dibahas semasa pacaran akhirnya saat menikah
perbedaan prinsip itu tetap terjadi. Jika tak diatasi dan dicari jalan
keluarnya, bisa-bisa Anda dan si dia akan meributkan hal yang sama
terus-menerus sepanjang kehidupan perkawinan Anda.

Sebelum
memutuskan menikah, sebaiknya kenali juga tingkat emosi Anda dan
pasangan. Pengenalan tingkat emosi ini akan membantu Anda mengelola
emosi agar tidak terpancing untuk balas-membalas.

2. Komunikasi


 
Komunikasi
tidak harus dilakukan secara verbal, melainkan juga melalui sentuhan,
senyuman, lelucon, komentar, keinginan saling mendengarkan dan mendukung
satu sama lain. Yang lebih penting, komunikasi bukanlah sekadar
menanyakan apa hobinya atau apa makanan kesukaannya, tetapi juga
mengenali kebutuhan emosionalnya. Usahakan untuk berkomunikasi
sebaik-baiknya dengan menggunakan hati. Tunjukkan kasih sayang yang
tulus dan jangan banyak mengeluh pada pasangan.




3. Resolusi konflik


Semua
orang punya perbedaan. Yang harus dimiliki pasangan sebelum menikah
adalah kemampuan untuk mengatasi konflik. Semua hal awalnya diselesaikan
dan dipikirkan sesuai dengan cara "Anda dan dia", namun saat menikah
semuanya harus berakhir dengan cara "kami". Artinya, jika semula
keputusan didasarkan keinginan masing-masing individu, ketika sudah
menikah keputusan harus dilakukan berdasarkan keinginan bersama.
Kemampuan untuk mengatasi konflik yang memuaskan kedua belah pihak
diperlukan untuk menjaga keharmonisan rumah tangga. Seringkali pasangan
masih memiliki ego yang tinggi dan tidak mau mengalah karena menganggap
bahwa caranya mengatasi masalah adalah yang paling baik.

4. Selalu berorientasi pada pembelajaran diri


 
Biasanya
saat kekasih terlambat menjemput atau membatalkan janji kencan akan
membuat Anda berpikir macam-macam. Nah, pikiran semacam inilah yang
harus dihilangkan saat Anda sudah menikah. Terlalu banyak berpikiran
negatif akan membuat Anda curiga dan tak percaya pada pasangan. Padahal,
semua kecurigaan tersebut belum tentu ada dasarnya. Rasa tak percaya
ini bisa menjadi cikal-akal kehancuran rumah tangga. Selain berpikir
positif saat sudah menikah cobalah untuk mengapresiasi pasangan dan
merespons keberhasilan dan kegagalan pasangan dengan memandang bahwa hal
tersebut adalah suatu proses pembelajaran diri.






Selebihnya, kamu mungkin tahu sendiri. Itulah beberapa informasi yang bisa saya sampaikan untuk kamu dan semoga bermanfaat. Terimakasih.