Sistem Bahan Bakar

Diposting oleh Unknown







Mobil Sport

Motor bensin
yang mengerakkan mobil penumpang, truk, sepeda motor, skuter, dan jenis
kendaraan lain dewasa ini merupakan perkembangan  dan perbaikan dari mesin
yang semula dikenal sebagai motor otto. Motor tersebut dilengkapi dengan busi
dan karburator. Busi menghasilkan loncatan bunga api listrik yang menyalakan
campuran bahan bakar dan udara segar, karena itu motor bensin cenderung dinamai
Spark Ignition  Engins.


Kaburator adalah
tempat pencampuran bahan bakar dengan udara. Pencampuran tersebut terjadi
karena bahan bakar terisap masuk atau disemprotkan kedalam arus udara segar
yang masuk kedalam karburator.





Campuran
udara segar yang terjadi itu sangat mudah terbakar. Campuran tersebut kemudian
masuk ke dalam silender yang dinyalakan oleh loncatan bunga api listrik dan
busi menjelang akhir langkah komperesi. Pembakaran bahan bakar –udara ini
menyebabkan mesin menghasilkan daya. Di dalam siklus otto (ideal) pembakaran
tersebut di misalkan sebagai pemasukan panas pda volume konstan.


Sistem bahan bakar pada suatu
kendaraan :


  1. Merupakan bagian penting dari sebuah mobil.

  2. Umunya bahan bakarnya cair.

  3. Bahan bakar yang banyak di pakai adalah bensin
    yang merupakan hasil pemurnian minyak bumi. Bensin mengandung unsur-unsur
    karbon dan hidrogen, sifatnya mudah menguap dan menyala dengan mudah
    apabila dibakar.



Di dalam
motor bensin selalu kita harapkan bahan bakar dan udara itu sudah bercampur
dengan baik sebelum dinyalakan oleh busi. Banyak cara meperoleh campuran yang
baik .


Pompa bahan
bakar mengalirkan bahan bakar dari tangki bahan bakar ke kaburator untuk
memenuhi jumlah bahan bakar yang harus tersedia di dalam karburator. Pompa ini
terutama di pakai apabila letak tangki lebih rendah daripada karburator.





Untuk
membersihkan bahan bakar dari kotoran yang dapat mengganggu alira dipergunakan
saringan. Sebelum masuk kedalam silinder, udara mengalir melalui karburator
yang mengatur pemasukan, pencampuran, pengabutan bahan bakar ke dalam arus
udara sehingga diperoleh perbandingan campuran yang sesuai dengan keadaan beban
dan kecepatan poros engkol.





Penyempurnaan
pencampuran bahan bakar – udara tersebut berlangsung, baik di dalam saluran
isap maupun didalam silinder sebelum campuran itu terbakar. Campuran itu
haruslah homogen serta perbandingannya sama untuk setiap silinder. Campuran
yang kaya diperlukan dalam keadaan tanpa beban dan beban penuh, sedangkan
campuran yang miskin dalam keadaan operasi normal 








2. Sistem Bahan Bakar Motor
Bensin


Komponen
Sistem bahan bakar motor bensin pada umumnya terdiri dari : Tangki bahan bakar,
Saringan bahan bakar, Pipa bahan bakar , Pompa bahan bakar , Saringan uadara,
Saluran masuk dan buang , serta karburator.


  1. Tangki
    Bahan Bakar.



Bagian
pertama dari sistem bahan bakar adalah tangki bensin atau tangki bahan bakar
yang berfungsi sebagai tempat persediaan bensin , sebagai penampung bahan
bakar  dalam jumlah tertentu. . Tangki bahan bakar dilengkapi dengan katup
untuk menjaga volume udara diatas bensin. Didalam tengki bahan bakar terdapat
sekat sekat yang berfungsi untuk menjamin agar bensin tidak berguncang pada
saat mobil berjalan.


Guncangan
mesin menyebabkan aliran dapat terganggu .Tangki bahan bakar di tempatkan
sedemikian rupa sehinga terhindar dari kemungkinan terjadinya ledakan saat
terjadinya kecelakaan  ( safety ).Tangki bahan bakar juga dihubungkan
dengan pipa bahan bakar melalui saringan bahan bakar menuju karburator atau
injector. Untuk memindahkan bahan bakar dari tangki ke karburator atau injector
digunakan pompa.











2.      Saringan
Bahan Bakar.


Saringan
bahan bakar atau saringan bensin dipasang pada pompa bahan bakar dan tangki
bahan bakar. Bensin masuk ke saringan dari tangki . Didalam saringan bensin
masuk kedalam elemen saringan dari sisi luar elemen kebagian tengah elemen
kotoran yang terbawa bensin seperti pasir dan kerikil halus mengendap dibawah
saringan.


Pada umumnya
saringan bahan bakar berfungsi sebagai:


      a. Untuk membersihkan bahan bakar dari
segala kotoran yang ada didalam bahan bakar.


                  b.Mengurangi
kadar air dari bahan bakar. (terutama dalam motor diesel).





3.     
Pipa Bahan
Bakar.


Pada umumnya
pipa bahan bakar berfungsi untuk mengalirkan bahan bakar dari dalam tangki
bahan bakar kedalam karburator atau injector. Pipa bahan bakar biasanya terbuat
dari pipa baja , kuningan atau dari selang karet. 























4.      Pompa Bahan Bakar.





Bahan bakar dari tangki dialirkan oleh pompa bensin ke
karburator.  Jadi pompa bahan bakar berfunsi untuk memompa bahan bakar
dari dalam tangki menunju karburator atau kedalam injektor.


Pompa bahan
bakar juga memiliki tekanan tertentu sesuai dengan kebutuhan engine. Ada
beberapa model (type) pompa bensin yaitu:


  1. Jenis mekanik adalah type pompa yang digerakan
    secara mekanis dengan nok dan biasanya pompa Flunyer.

  2. Jenis elektrik adalah type pompa yang digerakan
    secara elektrik dapat berupa pompa flunyer atau pompa rotari.



Tetapi yang
paling banyak digunakan adalah  pompa bensin mekanik. Pompa bensin mekanik
dipasang pada blok silinder. Pompa mulai bekerja begitu mesin dihidupkan .
gerakan pompa berasal dari putaran nok pada mesin tersebut. Bagian terpenting
dari pompa ini adalah diafragmanya. Jika diafragmanya rusak pompa tidak dapat
bekerja.





5.     
 Saringan
Udara.


Saringan
udara termasuk kedalam sistem pengaliran bahan bakar karena pada motor bensin
maupun pada motor diesel udara yang bersih sangat diperlukan dalam pembakaran .
Khusus pada motor bensin bahan bakar harus dikabutkan terlebih dahulu didalam
karborator sebelum masuk kedalam silinder. Saringan udara dipasangkan di bagian
sebelum karburator dilihat dari arah aliran udaranya . Dengan demikian udara
yang masuk ke dalam kaburator telah bersih dari debu dan kotoran. Udara yang
masuk kedalam silinder harus diusahakn sebersih mungkin, abu yang terbawa masuk
akan dapat mengotori dinding silider , minyak pelumas. 





Ada beberapa
model atau jenis saringan udara yang sering dipakai :


a.     
Jenis elemen
kertas


Saringan
jenis ini disebut juga saringan kering . Dimana elemen ditempatkan didalam
saringan udara sedemikian rupa sehingga memungkinkan udara masuk melalui
sekeliling elemen dan abu (kotoran) tertinggal disekeliling elemen ini harus
dibersihkan secara berkala.





b. Jenis saringan minyak.


Saringan ini
juga sering tersebut juga sebagai saringan basah, karena pada saringan model
ini terdapat minyak oli di bagian bawah saringannya. Saringan ini menggunakan
minyak sebagi pengikat kotoran yang ikut terbawa oleh udara.











6.   Saluran
Masuk dan Buang.


Bagian-bagian
komponen dari saluran ini adalah sebagai berikut :


a. Saluran
masuk.


Saluran
masuk dibuat berbentuk pipa bercabang dengan tujuan untuk menyalurkan udara
atau campuran bahan bakar kedalam silinder dan biasaya dibuat sejajar dengan
salran buang agar penguapan bahan bakar disempurnakan oleh panas yang terpancar
dari saluran buang.


Saluran
pemasukan menghubungkan karburator dengan ruang silider. Banyaknya saluran
pemasukan sesuai dengan jumlah silindernya . Saluran pemasukan dipasang diatas
saluran pembuagan agar panas dari saluran pembuangan dapat dimanfaatkan untuk
memanaskan saluran pemasukan sehingga membantu penguapan bahan bakar di
dalamnya. Sambungan – sambungan pada saluran pemasukan harus rapat sehingga
tidak terjadi kebocoran udara, oleh karena itu antara sambungan – sambungan
diberi penyekat dari gasket.   





b. Saluran
buang.


Saluran buang berfungsi untuk
mengumpulkan gas – gas hasil pembakaran dari silinder ke satu tempat melalui
pipa gas buang . Dipasang pada setiap lubang pengeluaran gas yang terdapat pada
setiap silinder gas buang yang keluar dari silinder masih mempunyai tekanan
sekitar 3-5 Kg/ Cm2 dengan suhu sekitar 600 – 800 0C.


Energi panas yang terkandung dalam
gas buang kira-kira 35-40% dari gas pembakaran.Jika pada tekanan dan suhu ini
gas buang itu langsung dibuang ke udara luar dapat menimbulkan ledakan yang
keras akibat expansi yang mendadak. Salah satu bagian dari saluran pengeluaran
gas buang tersebut adalah yang dinamakan muffler .


 Muffler
berfungsi untuk meredam tekanan gas buang sehingga tidak timbul suara yag
keras. Konstruksi muffler bermacam-macam tetapi pada dasarnya gas buang didalam
muffler dibelok –belokan untuk menurunkan suhu dan tekanan .Suhu dan tekanan
gas buang masih sangat tinggi , jika gas buang langsung disalurkan ke udara
luar tanpa diredam terlebih dahulu suara sangat memekakan telinga.





3.
 Karburator.


Tenaga motor
bensin diperoleh dari pembakaran bahan bakar dan udara didalam silinder. Udara
dan bahan bakar dicampur menurut kondisi tertentu didalam karburator. Untuk mendapatkan
tenga maksimum sebelum memasuki silinder bahan bakar harus bersifat sangat
mudah terbakar.




















Banyak jenis
karburator yang dapat dipergunakan , masing –masing dengan konstruksi yang
sesuai dengan tujuan penggunaannya , sesuai dengan prestasi mesin yang akan
mempergunakannya , serta sesuai dengan selera atau keinginan perancangnya.





Pada umumnya
sebuah karburator dilengkapi dengan choke yaitu sebuah katup udara yang
dipasang diantara saringan udara dan venturi. Katup udara berfungsi membatasi
aliran udara masuk kedalam silinder. Jika katup udara ditutup, aliran udara
akan berkurang sehingga dapatlah diperoleh perbandingan campuran bahan bakar
udara yang lebih kaya.





Hal ini terutama diperlukan pada
waktu menghidupkan mesin dalam keadaan dingin. Disamping itu , dalam keadaan
tanpa beban dan pada putaran rendah , yaitu pada waktu katup gas ada pada
posisi hampir tertutup, besar kemungkinan bahan bakar tidak mengalir melalui
kerongkongan nosel(venturi). Maka karburator pelu dilengkapi dengan oriffis
tanpa beban dan /atau nosel tanpa beban serta sekrup pengatur.





Dengan
sekrup pengatur kita dapat mengatur kecepatan putaran mesin yang sebaik –
baiknya pada  keadaan tanpa beban. Karburator mesin kendaraan biasa juga
di perlengkapi dengan pompa akselerasi yaitu sebuah alat untuk memasukan
sejumlah bahan bakar tambahan (untuk memperoleh campuran bahan bakar yang kaya
) pada waktu katup gas dibuka dengan tiba – tiba, misalnya untuk mempercepat
jalanya kendaraan pada waktu hendak menyusul kendaraan lain, dan seterusnya.





Karburator
dengan ruang pelampung merupakan salah satu jenis yang sangat sederhana jika
dipandang dari segi komponennya yang tidak banyak menggunakan bagian yang
bergerak, jadi tidak banyak memerlukan bantalan. Oleh karena itu perawatan
mudah dan sangat sederhana.





Namun demikian ada cara lain untuk
memasukan bahan bakar ke dalam arus udara itu , misalnya dengan menyemprotkan
bahan bakar ( dengan tekanan ) kedalam arus udara seperti yang banyak
dipergunakan pada mobil balap, terutama untuk memperoleh daya yang sebesar-
besarnya. Karburator semacam ini dinamaka injection carburator.





4. Prinsip Kerja Karburator


Karburator
bekerja berdasarkan pada hukum bernaulli yang menyatakan jika suatu fluida
dipercepat maka tekanan fluida tersebut akan turun . Untuk mempercepat aliran
fluida tersebut maka didalam karburator di buat venturi yaitu bagian yang
menyempit .


Pada saat
bekerja tekanan udara didalam saluran udara karburator terutama dibagian
venturi lebih kecil dari pada tekanan udara didalam ruang penampung. Bensin
keluar dari rung pelampung karena adanya perbedaan tekanan tersebut.








Kegunaan perlengkapan dalam
karburator
.


Perlengkapan karburator terdiri dari
:


  1. Pengabut.

  2. Klep gas.

  3. Klep uadara.

  4. Klep cuk otomatis.

  5. Ruang pelampung.

  6. Pengapung.

  7. Pemancar utama.

  8. Pemancar percepatan.

  9. Pemancar penghidup.



Kegunaan
perlegkapan dalam karburator.


1. Pengabut


Untuk
mempercepat gerakan udara yang masuk kedalam karburator sehingga bahan bakar
dan udara bercampur dengan baik.





2. Klep Gas


 Untuk
mengatur banyaknya bahan bakar gas yang masuk kedalam slide(mengatur putaran
motor).





3. Klep Udara


Untuk
memudahkan menghidupkan saat motor masih dingin yang sulit di start.





4. Klep Cuk Otomatis


Untuk memberi tambahan udara selama klep cuk tertutup
sehingga karburator tidak memberikan tambahan bahan bakar gas yang mengandung
campuran pekat.





5. Ruang Pelampung


Untuk persediaan
bensin dari karburator.





6. Pengapung


Untuk
mengatur tinggi permukaan ( jumlah ) bahan bakar di dalam ruang pengapung yang
bekerja sama dengan jarum pelampung.





7. Jarum pengapung


Untuk
mengatur jumlah bahan bakar yang masuk kedalam ruang pengapungan.








8. Pemancar
Utama


Untuk
memancarkan bahan bakar selama motor berputar cepat agar campuran bahan bakar
gas menjadi sebanding ( tidak terlalu kurus / terlalu gemuk).





9. Pemancar Percepatan


Untuk
memancarkan bahan bakjar pada saat perpindahan putaran motor dari lambat
kecepat agar putaran motor menjadi baik.





10. Pemancar Penghidup


Untuk
memancarkan bahan bakar selama motor dihidupkan.   


Proses
Karburasi :










penguapan





















fracture









     
Liquid                                          
butiran
halus                
            Gas.


Cara pengkaburasian :


·        
Karburator.


·        
Injeksi tak
langsung.


·        
Injeksi
langsung kedalam silinder.





5. Sistem Injeksi Bahan Bakar


Sistem bahan bakar terdiri dari sistem suplai bahan
bakar dan sistem penakar bahan bakar. Sistem suplai bahan bakar berfungsi
mengalirkan bahan bakar dari tangki ke sistem penakar bahan bakar.





Selanjutnya sistem penakar bahan bakar baik yang
menggunakan karburator atau sistem injeksi bahan bakar berfungsi sebagai
berikut:


· Penakar jumlah udara dan bahan
bakar agar diperoleh campuran udara-bahan bakar yang dapat dibakar dengan cepat
dan sempurna di dalam silinder


· Atomisasi dan penyebar bahan
bakar di dalam aliran udara


Dalam hal ini dikenal parameter yang disebut dengan
Air-Fuel Ratio (AFR) yaitu perbandingan jumlah udara terhadap bahan bakar dalam
berat. Nilai perbandingan teoritis untuk proses pembakaran sempurna atau
disebut juga dengan AFR stoichiometri untuk motor bensin sekitar 14,7.


Sistem bahan bakar harus mampu menghasilkan
perbandingan udara-bahan bakar yang dibutuhkan di silinder sesuai dengan
kondisi operasi mesin. Sebagai contoh pada waktu start dingin, dibutuhkan
campuran yang kaya bahan bakar. Dalam kondisi mesin masih dingin otomatis bahan
bakar yang menguap hanya sebagian sehingga diperlukan extra bahan bakar untuk
memperoleh campuran yang siap dibakar di dalam silinder.


Macam – Macam Injeksi Bahan Bakar :


Ø  Injeksi langsung.


Ø  Injeksi pada mulut pemasukan.


Ø  Injeksi pada manifol.





Injection
karburator juga dipergunakan pada mesin pesawat terbang, untuk penerbangan
akrobatik pesawat terbang tidak dapat menggunakan karburator dengan ruang
pelampung. Disamping itu perlu diadakan pencegahan agar uap air didalam udara
atmosfer tidak membeku pada venturi atau katup gas, sebagai akibat menguapnya
bahan bakar didalam daerah tersebut. Pembentukan es pada venturi akan
menghambat atau menghalangi masuknya udara sehingga sangat membahyakan .





Sudah barang
tentu injection karburator jauh lebih mahal dari pada karburator yang lajim.
Pemasukan bahan bakar dapat dilakukan di beberapa tempat sesudah  
(dekat) katup gas, dekat pada katup isap, tetapi juga dapat disemprotkan
kedalam silinder seperti dalam motor diesel .





Karburator
pada umumnya dibuat dari bahan alumunium die cast, bentuknya kecil tetapi
mempunyai mekanisme yang rumit, yamg teliti, serta presisi. Kebanyakan orang
berpendapat bahwa karburator adalah untuk membuat uap bensin, padahal bensin menguap
dalam silinder. Jadi karburator adalah alat untuk mencampur bahan bakar dengan
udara dengan perbandingan tertentu secara otomatis.





Pengaturan
secara otomatis perlu dilakukan karena pada perubahan kecepatan motor,
perbandingan campuran yang dibutuhkan juga berubah sesuai dengan kebutuhan atau
dengan kata lain perbandingan itu disesuaikan dengan keadaan perjalanan sepeda
motor, yang selalu berubah menurut keadaan lalu lintas dan sebagainya. Bahan
bakar dan udara dicampur dalam bentuk kabut, sehingga bensin dan zat asam dalam
udara bisa mengontak dengan baik.


Pada umumnya
fungsi karburator adalah :


  1. Mengatur perbandingan udar dan bahan bakar.

  2. Mengubah campuran bahan bakar dan udara menjadi
    kabut.

  3. Menambah atau mengurangi campuran tersebut sesuai
    dengan kecepatan dan beban motor yang berubah-ubah.



Jenis
karburator pada sepeda motor ada dua macam yaitu VM type dan CV type. Perbedaan
dari kedua type terletk pada cara kerja dari throttle valve. Jenis VM type
adalah throttle grip yang dipasang pada batang kemudi sebelah kanan, di
hubungkan melalui kawat baja (wire).





Kalau pada CV type kontruksinya hampir sama, yaitu
menggunakan wire sebagai penarik throttle valve, waktu throttle grip digerakan
diwaktu membuka throttle valve, setelah throttle valve terbuka, terjadi tekanan
pada bawah throttle piston berubah akibat nya throttle piston bergerak otomatis
dengan mengikuti perubahan tekanan . Type CV adalah singkatan dari
constan  Vacum dan VW adalah singkatan dari Vertical dan PT MIKUNI.


Dewasa ini sudah banyak kendaraan yang menggunakan
sistem injeksi bahan bakar sebagai pengganti karburator dengan pertimbangan
sebagai berikut:


· Karburator tidak mampu mengalirkan campuran udara-bahan bakar dengan
harga perbandingan yang sama untuk setiap silinder.


· Uap bahan bakar yang lebih
berat daripada udara , akan mengalami kesulitan ketika mengalir melalui belokan
dan sudut-sudut tajam dari saluran isap (intake manifold)


· Dengan sistem
injeksi, bahan bakar dapat dikabutkan langsung ke dalam saluran isap, dekat
dengan katup isap


· Lebih presisi dalam mengatur
jumlah bahan bakar yang dikabutkan sebagai fungsi dari kondisi operasi mesin
yang dideteksi oleh berbagai sensor


Ada dua jenis sistem injeksi bahan bakar untuk motor bensin berdasarkan
posisi injektornya, yaitu:


1. Multipoint fuel-injection atau Port fuel
injection (PFI), dimana injektor terletak di atas lubang isap (intake port)
pada setiap silinder.


2. Single-point fuel-injection atau disebut juga
Throttle-body fuel injection (TBI), dimana injektor dipasang sebelum saluran
isap yaitu di atas katup throttle.


Kelebihan
PFI dibandingkan dengan TBI adalah distribusi campuran udara-bahan bakar yang
lebih seragam untuk masing-masing silinder, respon terhadap perubahan posisi
throttle lebih cepat, dan lebih akurat dalam mengatur jumlah bahan bakar yang
diinjeksikan sesuai dengan kondisi operasi.





            Dengan demikian
prestasi mesin menjadi lebih baik, emisi berkurang, dan pemakaian bahan bakar
lebih irit. Sebaliknya TBI hanya memerlukan lebih sedikit injektor dan
sistemnya lebih sederhana. Dalam sistem ini, distribusi campuran udara-bahan
bakar sangat dipengaruhi oleh desain saluran isap.





Selain itu berdasarkan metoda penyaluran bahan
bakar, dikenal juga sistem sebagai berikut:


· Injeksi
kontinu atau Continuous Injection System (CIS), dimana bahan bakar diinjeksikan
secara kontinu dengan laju aliran massa yang terkontrol.


· Injeksi tak kontinu, dimana bahan bakar diinjeksikan selama selang waktu
tertentu pada saat diperlukan.





Pada umumnya sistem injeksi bahan bakar dikontrol
secara elektronik atau yang kita kenal dengan Electronic Fuel Injection (EFI).
Sistem ini dikontrol oleh Electronic
Control Module (ECM) atau disebut juga Electronic Control Unit (ECU), yaitu
berupa chips yang terdiri dari microprosessor dan memory yang dipasang ogon
boardoh pada mobil.
ECU ini menerima input berupa sinyal-sinyal
elektronik dari semua sensor dan memprosesnya untuk menentukan jumlah bahan bakar
yang diperlukan dengan mengatur bukaan katup pada injektor. Tujuan penggunaan
dan pengembangan EFI sampai saat ini adalah untuk memperbaiki prestasi motor
bakar dan mengurangi emisi gas buang.





6.  Sistem Injeksi Bahan Bakar Elektronik (Electronic Fuel Injection
System)





Sejak Robert Bosch berhasil membuat pompa injeksi pada
motor diesel putaran tinggi (1922-1927), maka dimulailah percobaan-percobaan
untuk menerapkan pompa injeksi tersebut pada motor bensin. Pada mulanya pompa
injeksi motor bensin dicoba, bensin langsung disemprotkan ke ruang bakar
seperti motor diesel, namun timbul kesulitan saat motor dihidupkan pada kondisi
dingin karena bensin sukar menguap pada suhu rendah dan akibatnya bensin akan
mengalir keruang poros engkol dan bercampur dengan oli. Untuk mengatasi hal
ini, maka penyemprotan bensin dilakukan pada saluran isap (intake manifold),
hal ini pun bukan tidak bermasalah karena elemen pompa harus diberi pelumasan
sendiri mengingat bensin tidak dapat melumasi elemen pompa seperti solar. Para
ahli konstruksi terus berusaha merancang suatu sistem injeksi yang berbeda dari
sistem-sistem terdahulu (tanpa memakai pompa injeksi seperti motor diesel).


Pada mesin
bensin konvensional suplai bahan bakar didapatkan dari hasil karburasi melalui karburator.
Untuk mendapatkan tenaga yang optimum, komposisi campuran (perbandingan berat)
antara udara dan bensin harus berkisar antara 14,7 : 1, dan ini harus diperoleh
pada setiap kondisi kerja mesin yang selalu berubah, namun pada kenyataannya
hal ini sulit sekali dicapai karburator, karena pada karburator percampuran
bensin dan udara sangat bergantung pada ukuran lubang-lubang spuyer karburator.
Keberhasilan sistem injeksi tak terlepas dari ketepatannya mencampur bensin
yang disalurkan ke mesin sesuai dengan putaran dan bebannya. Karena bensin
disemprotkan langsung kesaluran isap (intake manifold) melalui injektor, maka
ketepatan campuran dapat dicapai, sehingga polusi gas buang dapat ditekan dan
mesin pun dapat bekerja lebih efisien. Secara garis besar kerja sistem injeksi
dapat dibedakan menjadi : 1) Sistem injeksi secara kontinyu dan mekanis, yaitu
sistem K-Jetronic, 2) Sistem injeksi secara kontinyu dan elektronis, yaitu
sistem KE-Jetronic, dan 3) Sistem injeksi secara terputus-putus (periodik) dan
elektronis, yaitu sistem L, L3, LH-Jetronic, (EFI Toyota) dan Motronic.














Injeksi tak langsung


Bahan bakar
diinjeksikan secara kontinyu ke setiap nozzle. Untuk pengaturan campuran bahan
bakar ada flow meter ( pengukur debit udara yang mengirim sinyal ke meter bahan
bakar).








Karakteristik.


ü  Tekanan injeksi rendah.


ü  Qmc                   
Debit diberikan pada tekanan 40 bar.


ü  Injektor analog dengan saluran yang menginjeksikan
bensin pada aliran udara.


ü  Injeksi dilakukan saat katup isap tertutup dan
terbuka.


ü  Qma diukur klep terkalibrasi.


Kerugian :


Ø  Harga relatif mahal tetapi mobil berkualitas tinggi.


Sistem Injeksi secara Terputus-putus (periodik) dan Elektronis, yaitu
sistem L,