Manfaat Telur bebek dan Cara buat Telur Asin Bebek
Manfaat Telur Asin
Telur sangat dianjurkan untuk dikonsumsi
oleh anak-anak yang sedang dalam masa tumbuh-kembang, ibu hamil dan
menyusui, orang yang sedang sakit atau dalam proses penyembuhan, serta
para lansia (lanjut usia). Dengan kata lain, telur cocok untuk semua
kelompok umur dari segala lapisan masyarakat.
Telur yang dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia umumnya berasal dari
unggas yang diternakkan. Jenis yang paling banyak dikonsumsi adalah
telur ayam, itik (bebek), dan puyuh. Telur penyu, kalkun, angsa,
merpati, dan telur unggas peliharaan lainnya belum maksimal
dimanfaatkan karena produksinya sedikit.
Bobot dan ukuran telur itik rata-rata lebih besar dibandingkan dengan
telur ayam. Warna kulit telurnya agak biru muda terutama pada itik Jawa
seperti yang terdapat di Karawang, Tegal, Magelang, dan Mojosari.
Warna kulit itik Bali, Albino putih, dan itik Manila (entog) putih agak
kemerah-merahan.
Karena bau amisnya yang tajam, penggunaan telur itik dalam berbagai
makanan tidak seluas telur ayam. Selain baunya yang lebih amis, telur
itik juga mempunyai pori-pori kulit yang lebih besar, sehingga sangat
baik untuk diolah menjadi telur asin.
Kebutuhan
DHA untuk anak haruslah diperhatikan, hal tersebut karena DHA mampu
untuk menambah perkembangan kecerdasan bayi. DHA juga dapat berfungsi
sebagai nutrisi penting untuk sistem penglihatan, penelitian ini
dilakukan oleh Michael J Fitzgerald MD. Dia juga menambahkan bahwa bayi
yang mengkonsumsi DHA serta ARA diketahui memiliki respon yang positif
terhadap pemecahan masalah yang rumit.
Sudahkah ibu mencukupi kebutuhan bayi akan DHA? Pasalnya, hasil
penelitian menunjukkan pemberian DHA yang tepat dapat menambah
perkembangan kecerdasan bayi. DHA bahkan penting dikonsumsi saat hamil.
DDocosahexaenoic acid atau dikenal dengan sebutan DHA adalah asam lemak
esensial Omega-3. Peran DHA sangat penting bagi pertumbuhan bayi dan
anak. DHA dalam nutrisi balita misalnya, dilaporkan dapat menambah
perkembangan kecerdasan pada anak. DHA pun diakui sebagai nutrisi yang
penting untuk sistem penglihatan dan syaraf dari berbagai penelitian.
Beberapa ahli menyetujui bahwa DHA terutama bila dikombinasikan dengan
AA (Asam Arakhidonat), dapat meningkatkan perkembangan visual dan
kognitif secara cukup berarti.
Hal ini merujuk pada penelitian yang dilakukan oleh Michael J
Fitzgerald MD dari DuPage Neonatalogy Associates, AS. Michael
menjelaskan, hasil penelitian klinis terbaru dilakukannya dengan
menggunakan tes MEPS 2 (Means- End Problem Solving 2-Step).
Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa bayi yang diberikan susu
dengan level DHA dan ARA (Arachinoid Acid) yang tepat, yakni sebanyak
17mg/100kcal; ARA 34mg/100kcal, mempunyai tingkat pemecahan masalah yang
lebih baik dalam usia 9 bulan.
“Hal ini meliputi persamaan tingkat keahlian dalam berpikir, memori,
juga kemampuan fokus terhadap suatu hal,” ujar Michael saat acara
konferensi Media Mead Johnson di Jakarta beberapa waktu lalu.
Michael menambahkan, dalam penelitian yang lain, bayi yang mengonsumsi
DHA dan ARA dengan asupan yang tepat, juga menunjukkan respons yang
positif dalam penyelesaian masalah yang rumit berhubungan dengan
tingkat IQ serta kemampuan berbicara dalam usia selanjutnya.
Hal senada juga diungkapkan oleh Dr Rinawati Rohsiswatmo SpA (K).
Konsultan perinatologi dan anggota dari IDAI Cabang DKI Jakarta ini
mengatakan, seorang anak memerlukan berbagai nutrisi untuk perkembangan
otak yang optimal.
Selain pemberian nutrisi yang tepat, hal lain yang perlu diperhatikan
oleh tenaga medis maupun orang tua adalah penanganan yang baik dan
benar haruslah dimulai sejak sang bayi dilahirkan karena ini
berpengaruh besar pada tahap tumbuh kembang anak selanjutnya.
”Pemberian nutrisi yang tepat dan penanganan yang baik akan berpengaruh
terhadap tumbuh kembang anak selanjutnya. Program penanganan yang baik
dan teliti kepada bayi dikenal dengan nama NIDCAP (Newborn
Individualized Developmental Care and Assessment Program),” kata staf
pengajar Departemen Ilmu Kesehatan Anak FKUI RSCM Jakarta ini.
Mengingat besarnya manfaat DHA untuk kecerdasan anak, tak heran
berbagai produk pangan untuk anak, mulai dari susu, bubur, biskuit,
hingga suplemen yang mengandung DHA laris diburu orang tua. Namun,
apakah DHA memiliki efek samping jika dikonsumsi secara berlebihan?
Menanggapi hal ini, Michael yang memperoleh gelar doctor of Medicine
dari University of Health Sciences,Chicago, Illionis ini mengatakan,
semakin banyak kandungan DHA yang dikonsumsi anak, semakin baik. Dalam
arti, tidak ada efek samping apabila kelebihan DHA. Meskipun begitu,
Michael menyamakan pemakaiannya dengan minum air putih.
“Banyak minum air itu baik. Namun, bila minum air sebanyak mungkin saat
itu juga dapat membuat tubuh sakit sehingga disesuaikan dengan
penerimaan tubuh masing-masing orang,” kata Michael.
Jumlah DHA yang dibutuhkan bisa didapatkan dari ASI, daging ayam, susu, telur, dan ikan.
“Misalnya, pada dua potong ayam mengandung 39 mg DHA, sementara pada
steak ikan tuna dan salmon mengandung 600 mg DHA yang dapat mencukupi
kebutuhan DHA untuk tubuh selama 3 hari,” kata Michael lagi.
Apabila jumlah DHA yang dikonsumsi tubuh minim, maka kita dapat
menggunakan alternatif suplemen omega 3 yang mengandung 200 mg DHA.
Michael menyarankan agar konsumen melihat tabel yang tertera pada obat,
yakni mengandung 200 mg DHA bukan hanya sekadar mengandung DHA.
Penelitian lain yang dilakukan tim peneliti dari Universitas Wayne
State, Detroit, AS, juga menyimpulkan bahwa lemak omega- 3 (yang di
dalamnya terkandung DHA) sangat berperan dalam perkembangan otak bayi
agar lebih cerdas.
Zat inilah yang memiliki peran besar dalam perkembangan otak bayi dalam
kandungan. Untuk itu, para peneliti dari Universitas Wayne State
merekomendasikan para ibu hamil agar mengonsumsi makanan yang mengandung
lemak omega-3 karena mengandung DHA. Konsumsi DHA rata-rata per hari
sekitar 300 miligram.
Lemak omega-3 banyak ditemukan pada beberapa jenis ikan, seperti ikan
salem, sarden, dan tuna. Selain itu, sumber DHA bisa didapatkan dari
suplemen minyak ikan dan rumput laut yang mengandung vitamin untuk masa
kehamilan.
Resep Cara Membuat Telur Asin Bebek.
Ya, siapa yang tidak suka dengan Telur
Asin, Telur bebek yang diawetkan ini memang mengandung protein dan
vitamin yang sangat dibutuhkan oleh tubuh kita.
Telor asin atau telur asin merupakan salah
satu jenis pengawetan untuk telur. Hal ini dimaksudkan agar telur
dapat bertahan lebih lama. Lalu bagaimana cara membuat telur asin ini?
Ternyata cara untuk membuat telur asin tidak terlalu susah. Berikut
ini cara untuk membuat telur asin.
- Pilih telur yang bermutu baik .
- Cucilah telur dan bersihkan telur dari kotoran yang melekat. Lebih baik lagi bila menggunakan air hangat.
- Keringkan telur yang telah dicuci tersebut. Gunakan lap agar proses dapat berjalan lebih cepat.
- Amplas seluruh permukaan telur secara
merata agar pori-porinya terbuka. Ketika mengamplas jangan terlalu
lama sebab kulit telur akan semakin tipis sehingga akan semakin mudah
retak atau pecah. - Buat adonan pengasin. Pertama-tama buat
campuran abu gosok dan garam dengan perbandingan 1:1. Setelah itu
tambahkan air secukupnya sampai membentuk pasta. Selain abu gosok
dapat juga menggunakan bubuk bata merah. - Bungkus setiap telur dengan adonan secara merata di permukaan telur dengan tebal ±2 mm.
- Simpan telur dalam ember plastik selama
2-3 minggu dan letakkan pada ruang terbuka.. Semakin lama disimpan
kadar garam dalam telur akan semakin tinggi sehingga telur akan
semakin awet tetapi rasanya akan semakin asin. - Setelah selesai bersihkan telur dan pastikan telur tetap dalam keadaan utuh dan bagus.
- Bila ingin telur asin dapat lebih
tahan lama, rendam telur dalam larutan teh selama ± 1 minggu. Hal ini
dilakukan agar zat tanin yang terkandung dalam daun teh dapat menutupi
pori-pori kulit telur yang sebelumnya terbuka akibat proses
pengampelasan. - Bersihkan dan rebus telur asin hingga benar-benar masak.
Berikut merupakan komposisi nilai gizi yang terkandung dalam telur .
Komposisi | Satuan | Telur Ayam | Telur Bebek (Itik) | Telur Bebek Asin |
Kalori | kal | 162 | 189 | 195 |
Protein | g | 12,8 | 13,1 | 13,6 |
Lemak | g | 11,5 | 14,3 | 13,6 |
Hidrat arang | g | 0,7 | 0,8 | 1,4 |
Kalsium | mg | 54 | 56 | 120 |
Fosfor | mg | 180 | 175 | 157 |
Besi | mg | 2,7 | 2,8 | 1,8 |
Vitamin A | S.I. | 900 | 1230 | 841 |
Vitamin B-1 | mg | 0,10 | 0,18 | 0,28 |
Air | g | 74 | 70,8 | 66,5 |