
Tekhnologi membuat apa saja menjadi mungkin.Apa yang dulunya sepertinya khayal sangat mungkin terjadi sekarang seiring dengan makin canggihnya tekhnologi. Salah satu hasil olahan tekhnologi yang sedang digandrungi saat ini adalah layana Facebook. Facebook adalah situs web jejaring sosial yang bisa menguhubungkan orang-orang di seluruh dunia. Facebook pertama kali diluncurkan pada taggal 4 Februari 2004 oleh Mark Zuckerberg khusus untuk siswa Harvard College. Mark sendiri juga merupakan salah satu lulusan universitas keren tersebut. Kemudian waktu demi waktu semakin berkembang hingga populer seperti sekarang. Termasuk di negara kita, yang walaupun di awal kemunculannya sempat menjadi kontroversi halal-haram. Banyak orang yang hidupnya tiada hari tanpa update status di Facebook. Bahkan Facebook bisa dijadikan sarana untuk menggalang kekuatan massa seperti pada kasus Bibit- Chandra dan Prita Mulyasari.
Tak ubahnya tekhnologi lainnya, selain memberikan manfaat Facebook juga memiliki dampak yang kurang bagus. Dikabarkan terjadi rentetan perceraian akibat pereselingkuhan yang dilakukan via Facebook. Ada juga pembunuhan yang terungkap akibat pelakunya ngaku di Facebook ( kalau yang ini sih menguntungkan polisi!). Dan baru-baru ini di Inggris, ada seorang buronan bernama yang mengejek polisi lewat status-statusnya di Facebook setelah berhasil kabur dari Rutan Hollesley Bay dekat desa Woodbridge di selatan Inggris tiga bulan lalu. Rutan itu tergolong yang berkeamanan rendah. Buronan bernama Craig “Lazie” Lynch (28) ini kabur dari 7 tahun masa hukumannya setelah melakukan perampokan bersenjata.
Hampir setiap hari dia memamerkan betapa bebasnya dia di “luar”, seperti bisa membeli makanan yang diingankannya seperti pizza dan kalkun tanpa ketahuan polisi. Dan dia juga mengungkapkan keinginnya untuk kabur menyeberang Samudera Atlantik.
Dan anehnya, si buronan ini malah mempunyai penggemar yang sangat banyak. Mereka memuji keberaniannya. Heran…kriminal kok didukung…walaupun tidak sedikit yang mengecamnya sih..
Kepolisian Inggris yakin Craig masih ada di Inggris sehinnga pihaknya meminta bantuan 3800 orang yang tercatat sebagai temannya untuk membantu melacak keberadaan buronan “tengil” ini.