JAKARTA, SABTU — Meski di Amerika Serikat penggunaan jejaring Facebook dirasa sangat bermanfaat dalam menggalang dukungan, hingga membawa Barack Obama menduduki kursi presiden AS, lain halnya di Indonesia.
Penggunaan Facebook untuk kampanye dinilai belum efektif. Ini karena jumlah pengguna internet masih sekitar 10 persen dari total penduduk Indonesia. Pengembang Citizen Journalism Lili Yulianti Farid mengatakan, sebagian besar caleg memang sudah mulai menggunakannya. Bahkan banyak yang merasa kampanyenya kurang klop jika belum memiliki account Facebook.
Sayangnya, sifat Facebook yang two-way communication dan personal belum dapat diimbangi oleh para politisi tersebut. "Sifat Facebook kan di dalamnya harus interaktif. Kalau suka add aja, itu sih enggak ada gunanya," ujar Lili di sela-sela 1st Kompasiana Gathering di Bentara Budaya Jakarta (BBJ), Sabtu (21/2).
Lili mengungkapkan sejumlah nama caleg yang cukup eksis di Facebook. Artinya, mereka memaksimalkan fitur-fitur Facebook untuk berkomunikasi dengan konstituen mereka, terutama dari kalangan muda dan profesional.
Menurut Lili, setidaknya seorang caleg dilihat aktivitasnya paling tidak melalui 'status' sebagai salah satu fitur andalan Facebook. Meski demikian, Lili melihat besarnya potensi Facebook secara khusus dan internet secara umum sebagai tempat kampanye yang efektif dalam beberapa tahun ke depan.
"Kalau sekarang internet jadi tempat olok-olok massa untuk caleg, tapi ini penting untuk caleg yang melihat jauh ke depan," ujar Lili. "Asal bukan hanya aktif menjelang pemilu saja," lanjut perempuan yang nge-blog di Kompasiana juga.
Sumber: www.kompas.com
Home » Pemilu 2009 » Facebook Untuk Kampanye Pemilu 2009