 |
Stasiun pengisian bahan bakar umum di Menteng, Jakarta, kehabisan premium dan solar, Minggu (25/11/2012). Hingga 20 November 2012 realisasi penyaluran BBM bersubsidi masing-masing mencapai 24,9 juta kl premium, 13,7 juta kl solar, dan 1,1 juta kl kerosene. Artinya telah terjadi over penyaluran terhadap kuota bulan berjalan masing-masing sekitar 1 persen untuk premium dan 4 persen untuk solar. |
Pertamina mengaku sudah tidak lagi membatasi pengiriman bahan bakar
bersubsidi ke berbagai SPBU di Indonesia. Pembatasan yang dimulai sejak
Senin (19/11) sudah dihentikan hari ini, Senin (25.11/2012).
Demikian
penjelasan Humas PT Pertamina (persero) Region III, Susi Prasetya,
mengomentari kelangkaan SPBU di Kota Bandung, Senin (26/11) ini.
Sebelumnya, kelangkaan sempat terpantau di beberapa daerah seperti
Pasirkoja, Cibeureum, hingga Jalan Bypass Soekarno-Hatta.
"Terhitung
tanggal 25 November, Pertamina sudah menghentikan kebijakan
pengendalian pasokan BBM yang sudah berlangsung sepekan," kata Susi.
Untuk menunggu pasokan normal kembali, Susi memperkirakan butuh waktu 2-3 hari berikutnya.
Dia
mengatakan, pembatasan BBM bersubsidi dilakukan berdasarkan surat dari
Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi tertanggal 7 November 2012
tentang pengendalian distribusi sisa kuota BBM bersubsidi 2012.
Disebutkan bahwa pengendalian dilakukan untuk memastikan agar kuota BBM
bersubsidi yang sudah disepakati pemerintah dengan DPR tidak terlampaui.
Dalam
kesempatan yang sama, Susi mengatakan bahwa Program Gerakan Sehari
tanpa BBM Bersubsidi yang rencananya digelar tanggal 2 Desember
merupakan inisiatif dari BPH Migas untuk meningkatkan kesadaran dalam
menghemat penggunaan BBM bersubsidi.
"Pertamina mendukung
pelaksanaan gerakan tersebut dengan menjamin ketersediaan BBM non
subsidi seperti Pertamax dan Pertamax Plus," kata Susi.
(kompas.com)
